Museum of Modern Art (MoMA) menempati lokasi utama di Midtown Manhattan, bertempat di sebuah kompleks bangunan yang dirancang oleh berbagai arsitek.
Institusi ikonik Kota New York ini telah menampung beberapa gerakan artistik paling revolusioner pada abad ke-20 dan ke-21.
Struktur fisik museum mencerminkan semangat inovasi yang sama.
Pada artikel ini, kita akan mempelajarinya milik MoMA perjalanan arsitektur, mengeksplorasi pemikiran di balik desain dan evolusi bentuknya.
Sejarah Arsitektur MoMA
Kisah MoMA dimulai di ruang sewaan, jauh dari rumah permanennya saat ini.
Tahun-Tahun Awal: Ruang Sewaan (1929-1939)
Museum ini pertama kali dibuka di lantai 12 Gedung Heckscher di Fifth Avenue pada tahun 1929.
Namun, ruang sewaan diubah karena museum telah melampaui jumlah ruang sewaan dan membutuhkan bangunan khusus untuk menampung koleksi yang terus bertambah dan dapat menampung pengunjung secara memadai.
Rumah yang Dibuat Khusus (1939)
Pada tahun 139, museum menugaskan arsitek Philip Goodwin dan Batu Edward Durell untuk merancang rumah permanen pertamanya di West 53rd Street.
Goodwin, seorang pengurus museum, memainkan peran penting dalam membentuk visi keseluruhan.
Pada saat yang sama, Stone, seorang talenta arsitektur yang sedang naik daun, menerjemahkan visi tersebut ke dalam desain yang konkret.
Bangunan ini, dibangun dengan Gaya Internasional, bercirikan garis-garis yang bersih, bentuk geometris, dan penekanan pada fungsionalitas.
Itu adalah struktur beton dan kaca yang ramping dan elegan dengan enam lantai dan ruang bawah tanah seluas 708,000 kaki persegi.
Fitur penting adalah Taman Patung Abby Aldrich Rockefeller, sebuah taman yang menawarkan ruang luar yang tenang bagi pengunjung.
The Sculpture Garden

Taman Patung Abby Aldrich Rockefeller terletak di jantung MoMA.
Ini adalah surga seni terbuka yang terintegrasi secara strategis ke dalam arsitektur museum.
Taman patung, dirancang oleh Philip Johnson, direktur pertama departemen arsitektur MoMA, dibuka pada tahun 1953.
Johnson membayangkan ruangan itu sebagai “ruangan tanpa atap”, menciptakan empat area berlapis marmer yang berbeda dan asimetris untuk memajang patung.
Desain ini memungkinkan pengalaman menonton yang dikurasi, memisahkan karya individu sambil mempertahankan kesan mengalir dan terhubung dengan arsitektur sekitarnya.
Taman patung memiliki berbagai tujuan.
- Ini menyediakan ruang luar yang tenang bagi pengunjung untuk bersantai dan merenungkan seni.
- Tempat ini juga menawarkan lingkungan unik untuk melihat patung berskala besar, memungkinkan pengunjung untuk mengapresiasi karya dari berbagai sudut dan dalam cahaya alami.
- Penjajaran patung-patung modern dan kontemporer dengan garis-garis bersih bangunan museum menciptakan dialog dinamis antara seni dan arsitektur.
Selama bertahun-tahun, taman patung telah menjadi landmark ikonik.
Ini adalah tempat yang populer bagi penggemar seni dan pengunjung biasa, menawarkan istirahat yang menyegarkan dari galeri interior museum.
Transformasi MoMA (1958-2019)
Koleksi dan basis pengunjung MoMA yang terus bertambah memerlukan beberapa perluasan dan renovasi sepanjang sejarahnya.
Perubahan ini memberikan lebih banyak ruang dan mencerminkan perubahan selera arsitektur dan praktik terbaik museum.
1958: Lantai dua museum menerima facelift dengan fasad kaca baru yang menghadap ke Taman Patung Abby Aldrich Rockefeller.
Hal ini meningkatkan penetrasi cahaya alami dan membina hubungan yang lebih kuat antara ruang pameran dalam dan luar ruangan.
1964: Skidmore, Owings & Merrill merancang perluasan yang signifikan ke arah timur untuk mengatasi meningkatnya kebutuhan akan ruang galeri.
Penambahan ini menyediakan ruangan tambahan untuk memamerkan koleksi museum dan auditorium baru untuk acara dan perkuliahan.
Gedung Taniguchi (2004-2006)
Perluasan ini, yang dirancang oleh Yoshio Taniguchi, menambah ruang baru dan didesain ulang seluas 630,000 kaki persegi, termasuk Gedung Peggy dan David Rockefeller serta Gedung Pendidikan dan Penelitian Lewis B. dan Dorothy Cullman.
2019: Renovasi terbaru dan ekstensif terlibat Diller Scofidio + Renfro bekerja sama dengan Gensler.
Proyeknya mengubah MoMA secara signifikan, menciptakan lingkungan yang lebih terbuka dan mudah diakses. Perubahan penting termasuk:Peningkatan ruang pameran: Renovasi ini menambah ruang galeri khusus seluas lebih dari 40,000 kaki persegi, memungkinkan museum untuk menampilkan lebih banyak koleksinya dan menyajikan karya seni dengan cara baru dan interdisipliner.
Aksesibilitas yang ditingkatkan: Renovasi ini memprioritaskan fitur aksesibilitas, memastikan lingkungan yang lebih ramah bagi semua pengunjung.
Transparansi yang ditingkatkan: Desainnya menggabungkan tata ruang yang lebih terbuka dan memanfaatkan kaca secara ekstensif untuk menciptakan suasana yang lebih cerah dan mengundang di seluruh museum.
Desain Gedung MoMA
Gaya arsitektur gedung MoMA memadukan unsur Beaux-Arts modern dan tradisional.
Hal ini mencerminkan misi museum untuk merayakan dan menantang budaya dan masyarakat modern.
Arsitekturnya adalah contoh utama Gaya Internasional, sebuah gerakan yang muncul pada awal abad ke-20 yang menekankan garis-garis bersih, bentuk geometris, dan fungsionalitas dibandingkan ornamen.
Gedung MoMA mencerminkan prinsip-prinsip ini dengan:
- Fasad sederhana: Eksterior lempengan marmer putih menghadirkan estetika yang bersih dan rapi.
- Penekanan pada fungsi: Para arsitek memprioritaskan penciptaan ruang galeri yang cukup terang dan fleksibel yang dapat menampung beragam karya seni.
Jendela besar memungkinkan masuknya cahaya alami, sedangkan tata letak interior memfasilitasi berbagai konfigurasi pameran.
- Integrasi dengan alam: Taman Patung Abby Aldrich Rockefeller, yang dimasukkan ke dalam desain awal, menyediakan ruang luar yang tenang yang melengkapi garis bersih bangunan dan menawarkan pengalaman kontras kepada pengunjung.
Tata Letak dan Ruang Gedung MoMA
Tata letak dan ruang gedung MoMA telah dirancang dan diperluas dengan cermat selama bertahun-tahun.
Ini menyediakan lingkungan yang dinamis dan menarik untuk menampilkan seni modern dan kontemporer sambil menawarkan beragam pengalaman pendidikan dan budaya kepada pengunjungnya.
- Museum ini memiliki berbagai departemen, termasuk arsitektur dan desain, gambar dan cetakan, film, media dan pertunjukan, lukisan dan patung, dan fotografi.
- Bangunan ini juga mencakup taman patung yang dirancang oleh Philip Johnson pada tahun 1953.
- Gedung MoMA memiliki toko buku, toko desain, dan lounge di lantai enam dengan teras luar ruangan.
Pengunjung dapat menikmati berbagai aktivitas, termasuk gallery talk, ceramah, simposium, dan acara khusus di gedung ini.
- Gedung Cullman, bangunan pertama Museum yang dikhususkan hanya untuk pendidikan dan penelitian, menyediakan ruang lima kali lebih banyak untuk ruang kelas, auditorium, lokakarya pelatihan guru, dan Perpustakaan dan Arsip yang diperluas.
Fasilitas ini meningkatkan program dan kegiatan pendidikan museum.
Arsitektur MoMA Saat Ini
Arsitektur MoMA tidak statis.
Setiap renovasi dan perluasan mencerminkan perubahan kebutuhan museum dan evolusi desain modern itu sendiri.
Saat ini, arsitektur MoMA berfungsi sebagai ruang fungsional dan menunjukkan komitmen museum untuk menampilkan seni modern dan kontemporer terbaik dalam suasana yang melengkapi visi artistik.
Pertanyaan Umum (FAQ)
1. Gaya arsitektur apa yang dirancang pada bangunan asli MoMA?
Bangunan asli MoMA, dirancang oleh Philip Goodwin dan Edward Durell Stone, bercirikan Gaya Internasional, yang menekankan garis-garis bersih, bentuk geometris, dan fungsionalitas.
2. Bagaimana Taman Patung Abby Aldrich Rockefeller muncul?
Philip Johnson merancang Taman Patung Abby Aldrich Rockefeller pada tahun 1953 sebagai “ruangan tanpa atap”, menciptakan area berlapis marmer yang berbeda untuk memajang patung dalam arsitektur MoMA.
3. Siapakah arsitek utama dibalik ekspansi besar MoMA?
Arsitek utama untuk perluasan MoMA termasuk Philip Johnson, Yoshio Taniguchi, dan Diller Scofidio + Renfro, yang masing-masing berkontribusi terhadap transformasi signifikan pada ruang dan desain museum.
4. Apa yang menjadikan Gedung Taniguchi penting dalam sejarah MoMA?
Gedung Taniguchi, selesai dibangun pada tahun 2006, menambah luas 630,000 kaki persegi, termasuk galeri baru dan fasilitas pendidikan, yang secara signifikan meningkatkan kapasitas MoMA untuk memamerkan dan mendidik.
5. Bagaimana MoMA memprioritaskan aksesibilitas dalam renovasi terbarunya?
Renovasi tahun 2019 oleh Diller Scofidio + Renfro dan Gensler mengutamakan aksesibilitas dengan peningkatan fitur, tata letak terbuka, dan penggunaan kaca yang ekstensif untuk menciptakan suasana ramah dan cerah bagi seluruh pengunjung.
Gambar Unggulan: moma.org